Kamis, 15 September 2016

Condensation Trails


Hai pembaca, Tau gak sih kenapa pesawat mengeluarkan jejak putih saat sedang mengudara?
Jadi sebenarnya hal tersebut merupakan sebuah fenomena yang bernama Contrails atau Condensation Trails yang kalau di Indonesiakan menjadiJejak Kondensasi. Hal tersebut merupakan fenomena alam yang terjadi saat pesawat mengudara tinggi, seolah pesawat tersebut mengeluarkan berkas putih seperti asap dari mesin yang membentuk jejak garis lintasan di belakang pesawat. banyak orang mengira garis lintasan tersebut merupakan asap pesawat yang sengaja dikeluarkan oleh pilot sebagai sebuah tanda yang indah dilihat dari permukaan bumi. Namun sebenarnya hal itu merupakan fenomena alam biasa yang terjadi akibat proses kimia-fisika antara gas buang yang keluar dari mesin pesawat dengan suhu udara di sekitar.
Contrails sebenarnya hasil proses kimia-fisika antara gas buang mesin pesawat dengan udara disekitarnya yang suhunya dingin sehingga menghasilkan senyawa yang terkondensasi yang disebut kondensat. Dari hasil riset ditemui bahwa pada ketinggian 26.000 kaki atau diatas 8000 meter dibawah permukaan laut, suhunya mencapai -40 hingga -55 derajat celcius dan pada suhu udara seperti itu serta kondisi atmosfir tertentu contrails dapat terjadi.
Dilain sisi kita juga tahu bahwa bahan bakar pesawat terdiri atas senyawa Hydrocarbon. Dalam proses pembakaran di mesin pesawat, Hydro dan Carbon dibuang oleh mesin. Carbon sisa pembakaran menciptakan asap Carbon Dioksida(CO₂) dan Carbon Monoksida(CO). Sedangkan Hidrogem bereaksi dengan oksigen yang tidak membakar di mesin pesawat akan keluar sebagai uap air.
Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud zat ke wujud yang lebih padat. Jadi ketika gas buang sisapembakaran mesin pesawat keluar dan bereaksi dengan udara sekitarnya yang suhunya lebih dingin, maka gas itu akan terkondensasi menjadi kondensat dan akhirnya menciptakan jejak atau berkas putih menyerupai awan cirrus yang memanjang yang disebut jalur konsentrat atau contrails. Kondensat yang terbentuk dapat berupa butiran mikroskopis air es halus menyerupai kabut, tapii juga daat membentuk es kecil jika suhu di udara sangat dingin.
Ada contrails yang mudah hilang dan ada juga yang bertahan agak lama membekas di udara. Lama tgidaknya berkas tersebut tergantung pada perbedaan suhu antara gas buang mesin pesawat dan udara di sekitarnya, juga kondisi angin, semakin besar perbedaan suhu dan kecepatan anginm semakin lama contrails bertahan di udara. Bahkan dalam kondisi atmosfir tertentu contrails dapat terlihat hingga berjam-jam.
Nah, sudah pada tau kan sekarang apa sebenarnya jejak putih yang berada dibelakang pesawat yang sedang mengudara? Semoga bermanfaat ya informasinya
Terimakasih telah terbang bersama kami.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar