Lockheed Martin C-130 Hercules adalah
sebuah pesawat terbang bermesin empat turboprop sayap tinggi (high wing) yang digunakan sebagai pesawat
angkut militer utama
untuk pasukan militer di berbagai negara. Mampu mendarat dan lepas landas dari runway yang pendek atau tidak disiapkan, awalnya Hercules
sebuah pengangkut tentara dan pesawat kargo yang kini digunakan untuk berbagai macam peran,
termasuk infantri airborne, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, dan ambulans udara.
Sekarang ini ada lebih dari 40 model Hercules, termasuk beberapa kapal senapan,
dan juga digunakan di lebih dari 50 negara. Melayani lebih dari 50 tahun,
keluarga C-130 telah menciptakan rekor yang bagus untuk kehandalan dan daya
tahannya, berpartisipasi dalam militer, sipil, dan bantuan kemanusiaan.
Keluarga C-130 memiliki
sejarah produksi yang paling panjang dari seluruh pesawat militer. Yang pertama prototipe YC-130 terbang
pada 23 Agustus 1954 dari
pabrik Lockheed di Burbank, California, Amerika Serikat. Pesawat bermesin turboprop tersebut dipiloti
oleh Stanley Beltz dan Roy Wimmer. Setelah kedua prototipe selesai, produksi
dipindahkan ke Marietta, Georgia, di mana lebih dari 2.000 C-130 dibuat.
Merujuk ke
sejarahnya, TNI AU memang sudah mengoperasikan C-130 Hercules sejak 1960, yakni
lewat seri C-130B Hercules dengan jumlah 10 unit, dua diantaranya adalah versi
tanker KC-130B yang berfungsi untuk melakukan air refueling atau pengisian
bahan bakar di udara. Tapi seiring perkembangan, dimana usia C-130B sudah kian
tua, ditambah ada pesawat yang telah mengalami crash, maka adalah kebutuhan
utama untuk meningkatkan serviceable bagi armada Hercules. Ini tentu mudah
dipahami, mengingat selain mengemban misi strategis dalam angkut militer,
keberadaan Hercules amat vital mendukung operasi tempur bukan perang, seperti
pada operasi bantuan kemanusiaan saat bencana alam.
Di tahun 1980, TNI AU
mendapatkan tambahan 12 unit C-130 Hercules, kedua belas Hercules yang
didatangkan tersebut terdiri dari:
1. C-130H sebanyak 3 unit,
masing-masing pesawat diberi nomer registrasi A-1315, A-1316 dan A- 1323.
2. C-130HS (long body) sebanyak 7
unit, masing-masing diberi nomer registrasi A-1317, A-1318, A- 1319, A-1320,
A-1321, A-1324 dan A-1341.
3. L-100-30 sejumlah 1 unit
menggunakan registrasi A-1314.
4. C-130H MP (Maritime Patrol)
sejumlah 1 unit, menggunakan registrasi A-1322.
Sampai saat ini,
TNI AU mengoperasikan hingga 28 unit C-130 Hercules dari berbagai varian,
terbanyak di belahan selatan dunia. Namun karena terbatasnya suku cadang
yang tersedia, hanya sekitar 10 unit C-130 yang dapat beroperasi secara normal.
Spesifikasi C-130H Hercules
Mesin : Four Allison T56-A-15
turboprops; 4,300 horsepower, each engine.
Panjang : 29,3 meter
Tinggi : 11,4 meter
Lebar Sayap : 39,7 meter
Kecepatan : 374 mph (Mach 0.57) at
20,000 feet (6.060 meter).
Ketinggian : 10.000 meter dengan
bebab 45 ton
Berat Maximum Takeoff : 69.750 kg
Normal Passenger Seats Available:
Up to 92 troops or 64 paratroops or 74 litter patients.
Jangkauan : 2.049 nautical miles
with maximum payload, 2.174 nautical miles dengan 11.250 kg kargo, dan 5.200
nautical miles tanpa kargo.
Kru minimum : 5 (two pilots, a
navigator, flight engineer and loadmaster
Kapasitas:
92 penumpang atau
64 pasukan terjun payung 'atau
74 alat pengangkut pasien (litter
patients) dengan 2 tenaga kesehatan atau
6 pallets atau
2–3 High Mobility Multipurpose
Wheeled Vehicle (HMMWV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar